Kepala suku hamadi-tobati serukan kedamaian pasca pemusnahan mahkota cenderawasih

Redaksi
23 Okt 2025 18:07
Daerah 0 3
2 menit membaca

Papua – Kepala Suku Hamadi-Tobati, Timotius Hamadi, menyampaikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan tidak terpancing emosi pasca pemusnahan barang bukti sitaan berupa mahkota burung Cenderawasih oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Papua.

Dalam pernyataannya di Portumbai, Kampung Tobati, Kamis (23/10), Timotius mengaku terkejut saat mengetahui adanya pembakaran mahkota Cenderawasih yang selama ini dianggap sebagai simbol identitas dan kebanggaan masyarakat asli Papua.

“Kami kaget kenapa hal seperti ini bisa terjadi. tapi juga memahami bahwa ini dilakukan untuk tujuan pelestarian dan penegakan hukum,” ujar Timotius.

Ia menegaskan pentingnya dialog dan musyawarah antara masyarakat adat dengan pihak-pihak terkait agar kejadian serupa tidak menimbulkan kesalahpahaman di kemudian hari. Menurutnya, semua persoalan dapat diselesaikan secara damai tanpa harus menimbulkan gejolak sosial.

“Kita perlu duduk bersama, mencari penyebab dan solusi terbaik. Jangan sampai masyarakat bereaksi secara emosional. Semua masalah bisa diselesaikan lewat musyawarah,” tambahnya.

Timotius juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial, terutama yang dapat memicu kemarahan atau tindakan yang merugikan banyak pihak.

“Saya imbau masyarakat, khususnya di Kampung Tobati, agar tidak cepat percaya dengan isu-isu yang beredar di Facebook atau media lainnya. Dengarkan dulu penjelasan resmi dari para kepala suku,” katanya.

Sebagai penutup, Kepala Suku Hamadi-Tobati itu menekankan pentingnya menjaga kedamaian di Tanah Papua. Ia mengajak seluruh warga untuk tetap bersatu dan mendukung upaya pemerintah menjaga keamanan dan ketertiban.

“Papua ini sudah damai dan aman. Mari kita pertahankan itu. Kita cari solusi bersama, bukan dengan emosi. Saya harap masyarakat tetap tenang dan menjaga perdamaian di Jayapura,” tutup Timotius.(rd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *