Kementerian Kehutanan dan Masyarakat Adat Papua Sepakat Berdamai, Jaga Cenderawasih dan Budaya Lokal

Redaksi
30 Okt 2025 14:12
Pemprov 0 2
2 menit membaca

Papua – 28 Oktober 2025, Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Papua, dan masyarakat adat sepakat menjalin kerja sama untuk pelestarian burung Cenderawasih serta pemberdayaan ekonomi masyarakat Papua. Kesepakatan ini menjadi hasil pertemuan yang digelar di Jayapura sebagai tindak lanjut atas peristiwa pembakaran mahkota Cenderawasih yang sempat menimbulkan kekecewaan masyarakat adat.

Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan, Satyawan Pudyatmoko, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab moral dan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan secara bermartabat.
“Kami hadir untuk memohon arahan dari Bapak Gubernur dan para tokoh adat agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari,” ujarnya. “Kami berharap adanya panduan atau kebijakan, baik dalam bentuk peraturan gubernur maupun kesepahaman bersama, agar kami bisa bertindak lebih bijaksana dan menghormati nilai-nilai budaya masyarakat Papua.”

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Papua Matius Fakhiri mengapresiasi sikap terbuka Kementerian Kehutanan dan menegaskan akan menerbitkan Peraturan Gubernur sebagai pedoman pelestarian nilai budaya.
“Setelah pertemuan ini, saya akan mengeluarkan Peraturan Gubernur terkait pemanfaatan nilai-nilai budaya agar menjadi pedoman bagi kita semua dalam melangkah ke depan,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Forum Adat Tabi Saireri, Ondofolo Ismael Mebri, mengajak seluruh masyarakat untuk menyikapi insiden tersebut dengan kebijaksanaan dan semangat persaudaraan.
“Mari kita menerima peristiwa ini dengan arif dan bijaksana. Ini menjadi kesempatan refleksi bersama, karena tanggung jawab menjaga kehormatan dan kelestarian budaya adalah milik kita semua,” katanya.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan tiga pihak — pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat adat — untuk memperkuat kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai budaya Papua. Selain itu, ketiganya berkomitmen mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya bagi Mama-Mama Papua, melalui pengembangan potensi ekonomi berbasis budaya tanpa mengorbankan kelestarian burung Cenderawasih yang menjadi simbol kehidupan dan kebanggaan masyarakat Papua.(rd)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *