Papua – Program dialog interaktif “Papua 60 Menit” kembali diselanggarakan dengan membawa topik “Wujudkan Kedamaian di Negeri Kenambai Umbai Reimai”. Acara ini berlangsung di Studio 1 TVRI Papua, Jumat (25/07/25).
Adapun Narasumber yang hadir dalam Dialog Interaktif tersebut adalah Wakapolres Jayapura, Kompol Erol Sudrajat, S.Sos., M.Si. dan Plt. Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Abdul Rahman Basri, S.Sos., M.KP yang dipandu oleh Sdr. Ahmad Walilo. Kegiatan ini juga turut dihadiri Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P..
Dalam kesempatan ini, Plt. Sekda Kabupaten Jayapura, Dr. Abdul Rahman Basri, S.Sos., M.KP., menyampaikan menjelaskan makna filosofis dari moto daerah “Kenambai Umbai Reimai” yang menggambarkan semangat persatuan, toleransi, dan kerja sama dalam membangun daerah yang damai dan sejahtera.
“Keberagaman yang ada di Kabupaten Jayapura menjadi kekuatan utama dalam mewujudkan visi pembangunan daerah yang aman, nyaman, mandiri, dan berkelanjutan,” ujar Plt. Sekda Kabupaten Jayapura.
Sementara itu, Wakapolres Jayapura, Kompol Erol Sudrajat, S.Sos., M.Si. mengungkapkan bahwa Polres Jayapura terus mengintensifkan kegiatan KRYD (Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan), patroli rutin, dan sambang desa sebagai bagian dari strategi preemtif dan preventif dalam menjaga keamanan wilayah.
“Pendekatan humanis dan edukatif melalui fungsi Binmas serta program literasi GAPUS (Gerakan Ayo Baca dan Tulis) yang dilakukan oleh Polwan turut menjadi bagian dari kontribusi kepolisian dalam membangun ketahanan sosial masyarakat,” tutur Wakapolres.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya menjaga suasana kondusif dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan atau berita hoaks. Polres Jayapura bersama Pemerintah Daerah juga telah menjalin kerja sama melalui MoU dalam membangun komunikasi dengan tokoh adat, agama, dan masyarakat demi menciptakan stabilitas menjelang pesta demokrasi.
Plt. Sekda Kabupaten Jayapura turut menyoroti tantangan-tantangan dalam membangun kedamaian, seperti dinamika sosial, penyalahgunaan informasi, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap substansi pembangunan. Ia menegaskan bahwa pembangunan yang efektif hanya bisa tercapai dengan kolaborasi aktif antara pemerintah, masyarakat, TNI-Polri, dan seluruh elemen sipil di Kabupaten Jayapura.
Acara dialog interaktif ini ditutup dengan closing statement dari kedua narasumber yang sama-sama menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan perdamaian di tanah Kenambai Umbai.
Dengan adanya program ini, diharapkan sinergi antara Polri dan masyarakat semakin erat dalam membangun Papua yang lebih maju, sejalan dengan visi Polri Presisi dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.(rd)