Papua – Dalam rangka memastikan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Tahun 2025 berjalan aman, lancar, dan tertib, Polda Papua mengikuti Rapat Koordinasi secara virtual melalui Zoom Meeting. Rapat ini berlangsung di Command Center Polda Papua Lama, dan membahas kesiapan pelaksanaan PSU di beberapa daerah, khususnya Kabupaten Boven Digoel dan Kabupaten Barito Utara, Jumat (25/07/25).
Kegiatan ini dihadiri sejumlah perwakilan dari Polda Papua, antara lain Kabag Bin Ops Ro Ops AKBP Mugoni S.I.K, Kabag Dalops Ro Ops AKBP Bahar Tushiba S.H, Paur Subbagminopsnal Bagbinopsnal Dit Polairud Polda Papua AKP Imran P. Hutajulu S.H. dan Paur Subbagpullahjiantah Bag Dal Ops Ro Ops Polda Papua Iptu Ricci Devva Rolando.
Dalam paparannya, Kemenko Polhukam menyampaikan bahwa secara umum Pilkada Serentak 2024 telah berlangsung aman di 537 daerah, namun masih terdapat sejumlah wilayah yang harus melaksanakan PSU.
“Kesiapan logistik, keamanan, netralitas penyelenggara, serta partisipasi pemilih menjadi poin penting yang dibahas, termasuk potensi kerawanan di beberapa daerah di Papua seperti Sarmi, Mamberamo Raya, dan Waropen” ujar Kemenko Polhukam.
Pj. Bupati Boven Digoel juga mengungkapkan bahwa logistik pemilu seperti kotak suara, bilik, dan surat suara telah tersedia di Tanah Merah. Ia juga menegaskan kesiapan personel keamanan gabungan dari Polres Boven Digoel, Kodim 1711, dan Yonif 803. Namun, ia mencatat adanya potensi gangguan keamanan dan tantangan distribusi logistik ke daerah terpencil.
Sementara itu, BIN RI menyampaikan analisis intelijen terkait potensi gangguan dari KSTP, penurunan partisipasi pemilih, serta potensi konflik horizontal akibat fanatisme politik. BIN juga menyarankan peningkatan pengawasan kampanye dan distribusi logistik, serta menekankan pentingnya netralitas ASN dan kepala daerah.
Dari sisi pengamanan, Karobinops Astama Polri memaparkan kekuatan personel yang disiapkan di Papua untuk PSU yakni sebanyak 1.957 personel Polri, 720 personel TNI, dan 4.779 anggota Linmas. Khusus untuk Boven Digoel, terdapat 225 personel Polri, 50 personel TNI, dan 442 anggota Linmas. Disiapkan pula 3.364 personel Brimob sebagai antisipasi kontinjensi.
Rapat ditutup dengan penekanan bahwa seluruh pihak harus berkomitmen menyelenggarakan PSU secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, dan aman. Pemerintah pusat dan daerah telah memastikan dukungan penuh baik dari sisi anggaran, logistik, hingga pengamanan. Polda Papua bersama TNI dan stakeholder lainnya diminta untuk secara maksimal mengawal tiap tahapan PSU agar berjalan kondusif demi suksesnya pesta demokrasi di Papua dan seluruh Indonesia.(rd)